Senin, 19 Oktober 2015

10 Tanda Bahaya Saat Persalinan



1.      Tali pusat atau tangan atau kaki bayi menumbung (terlihat pada jalan lahir) Tali pusat, tangan atau kaki menumbung adalah bila teraba tali pusat keluar dan biasanya ketuban sudah pecah. Sebagian besar dari tali pusat menumbung terjadi pada presentasi kepala namun bisa juga karena letak lintang dan letak sungsang atyau presentasi bokong, terutama bokong kaki. Seringnya kedudukan abnormal pada persalinan premature, yang salah satunya disebabkan karena bayi yang kecil tidak tahan terhadap trauma dan anoksia. Tali pusat menumbung tidak membahayakan si ibu dan tidak menyulitkan dalam persalinan, namun mengancam bagi janin. Harapan untuk bayi tergantung pada derajat dan lamanya kompresi tali pusat dan interval antara diagnosis dan kelahiran bayi. Usaha-usaha untuk mengurangi kompresi tali pusat dan memperbaiki keadaan janin adalah penolong memasukkan satu tangan ke dalam vagina dan mendorong bagian terendah ke atas menjauhi tali pusat. Pada waktu yang bersamaan dilakukan persiapan untuk menolong persalinan. Pasien diletakkan dalam sikap lutut-dada (knee chost) atau trendelenburg dengan pinggul diatas dan kepala di bawah. Diberikan oksigen dengan masker kepada ibu. Denyut jantung janin sering diperiksa dengan teliti. Dilakukan pemeriksaan vaginal untuk menentukan presentasi, pembukaan serviks, turunnya bagian terendah dan keadaan tali pusat.
2.      Tidak kuat mengejan Mengejan akan sangat membantu otot rahim mendorong bayi menuju jalan lahir. Kemampuan seorang ibu untuk mengejan dengan benar, akan menentukan keadaan bayi yang dilahirkan. Bila seluruh keadaan bayi dan kondisi jalan lahir ibu memenuhi syarat untuk dilangsungkan proses persalinan normal tetapi ibu tak mampu mengejan dengan baik, maka bayi akan terlalu lama berada di jalan lahir (dasar panggul). Keadaan ini membuat bayi dalam kandungan tidak aman. Saat lahir kondisi bayi lemah atau bahkan mengalami gangguan pernafasan, tidak bisa menangis, bayi tampak tidak bugar. Penyebab kurangnya kemampuan ibu untuk mengejan, antara lain usia yang sudah lebih dari 35 tahun, keadaan kesehatan ibu yang kurang optimal, misalnya kurang gisi selama hamil, ibu hamil yang sering melahirkan dengan jarak yang terlalu dekat, rasa ketakutan dan trauma mental pada saat proses peralinan yang lalu, sehingga pada saat mengejan tiba-tiba ibu panik, ibu yang kelelahan selama melalui tahap demi tahap proses persalinan dan sebagainya.
3.      Ibu mengalami kejang Jika Ibu tidak sadar atau kejang, mintalah pertolongan. Segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratSegera lakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
4.      Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas Persalinan lama merupakan masalah besar di Indonesia karena pertolongan didaerah pedesaan masih dilakukan oleh dukun. Persalinan lama adalah persalinan yang berjalan lebih dari 24 jam untuk primigravida dan atau 18 jam bagi multigravida. Persalinan kasep (partus kasep) adalah persalinan lama yang disertai komplikasi ibu maupun janin. Penyebab persalinan lama atau kasep diantaranya adalah kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan his dan mengejan, terjadi ketidakseimbangan sefalopelvik, pimpinan persalinan yang salah, dan primi tua primer dan sekunder.
5.      Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan Perdarahan yang terjadi saat hamil muda disebabkan oleh beberapa hal, antara lain keguguran (abortus), kehamilan di luar kandungan (Kehamilan Ektopik Terganggu), ataupun hamil anggur. Meskipun tanda dan gejala yang sama dari ketiga penyakit itu adalah perdarahan, ada gejala lain yang mesti kita ketahui tentang masing-masing kasus tersebut.
6.      Sesak atau asma. Sesak atau asma saat persalinan, secara prinsip proses melahirkan bisa dilakukan secara normal ataupun alami. Bila tak ada indikasi medis yang mengharuskan si ibu menjalani operasi sesar. Bila asmanya sedang tidak kambuh pun harus diusahakan proses persalinan berlangsung sesingkat mungkin. Kalau mengalami “kemacetan”, proses vakum atau forsep biasanya jadi pilihan agar proses mengejan tidak terlalu makan waktu. Kalaupun ternyata secara tak terduga menjelang detik-detik akhir persalinan asmanya kambuh, jalan satu-satunya adalah operasi sesar. Pemberian obat asma sesaat hendak melahirkan akan menghilangkan mulas-mulas kontraksi. Akibatnya bayi jadi sulit lahir. Untuk menghindari hal tersebut, ibu hamil yang menderita asma diminta untuk senantiasa menjaga diri agar penyakitnya tidak mengalami kekambuhan, terutama menjelang persalinan. Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
7.      Air ketuban hijau dan berwarna keruh dan berbau Amnionitis dan Korioamnionitis adalah adanya koloni bakteri abnormal dari rectum dan anus selama kehamilan dmengakibatkan lingkungan mikrobiologi yang abnormal pada vagina dan cervik. Kolonisasi rektovaginal terutama B Streptokokus selama kehamilan ditemukan berhubungan dengan infeksi bakteri baik bagi janin maupun bayi baru lahir. Tipe bakteri lain yang berada di vagina atau cervik naik sampai selaput plasenta dan meninisiasi terjadinya infeksi cairan amnion. Faktor resiko terjadinya korioamnionitis meliputi kelahiran premature, ketuban pecah dini,ketuban pecah dini dalam waktu yang lama.Laporan terakhir menunjukkan pasien dengan tanda dan gejala korioamnionitis, 38% menunjukkan tidak ada bukti histologis dari radangplasenta.Tanda dan gejala korioamnionitis meliputi demam ( selama persalinan dengan temperatur > 37,8 C), takikardi ( nadi > 120 x/ menit), takikardi pada janin ( nadi > 160x/menit), discarge vaginal atau cairan amnion yang berbau busuk atau purulen, nyeri pada uterus serta lekositosis. Dari kriteria ini demam saat intrapartum paling sering terjadi. Kultur bakteriologi dari cairan amnion dan discarge urogenital dapat dipakai untuk memastikan penyebab pathogenesis
8.      Ari-ari tidak keluar setelah bayi lahir Retensio plasenta atau ari-ari tidak keluar setelah bayi lahir adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam setelah persalinan. Pada beberapa kasus dapat terjadi retensio plasenta berulang (habitual retensio plasenta). Plasenta harus dikeluarkan karena dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi karena sebagai benda mati, dapat terjadi plasenta inkarserata, dapat terjadi polip plasenta, dan terjadi degenerasi ganas korio karsinoma. Dalam melakukan pengeluaran plasenta secara manual perlu diperhatikan tekniknya sehingga tidak menimbulkan komplikasi seperti perforasi dinding uterus, bahaya infeksi, dan dapat terjadi inversio uteri.
9.      Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat Bila ibu sangat gelisah atau kesakitanm hebat harus diwaspadai. Perawatan pendukung selama persalinan mempunyai efek positif baik secara emosional maupun fisiologis terhadap ibu dan janin, sehingga ibu dan janin memerlukan sedikit medikasi dan intervensi bahkan persalinan dapat berlangsung dengan sedikit.
10.  Keluar darah banyak paska bayi lahir Perdarahan pasca persalinan adalah kondisi dimana ibu mengalami pendarahan dalam 24 jam setelah ia melahirkan bayinya. Ibu yang mengalami pendarahan ini biasanya kehilangan volume darah melebihi angka 500 mililiter. Pendarahan pasca persalinan ini agak susah untuk dideterminasi jumlah darah yang telah hilang sebab biasanya bercampur dengan air ketuban, telah menyerap pasa pakaian juga alas kain tidur ibu. Gejala pendarahan ini bisa didteksi dari keluhan ibu yang merasa limbung, pucat, keringat dingin dan berlebihan, menggigil, dan lain-lain. Pendarahan pasca persalinan ini patut diperhatikan secara serius sebab merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu setelah melahirkan.

Kamis, 08 Oktober 2015

Pentingnya Asam Folat Bagi Ibu Hamil


Bagi ibu hamil, memiliki bayi sehat berarti memastikan dirinya sehat terlebih dahulu. Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk mencegah cacat lahir yang serius pada bayi adalah mendapatkan cukup asam folat setiap hari-khususnya sebelum konsepsi dan selama awal kehamilan. Saat sedang hamil, calon ibu harus memperhatikan nutrisi yang akan dikonsumsi untuk kesehatan janin dalam perutnya. Semua ibu pasti ingin anak yang dilahirkannya kelak akan lahir dengan sehat dan tidak cacat, namun, jika nutrisi yang harus dikonsumsinya kurang, maka akan mengakibatkan cacat lahir pada bayinya. Salah satu nutrisi yang harus dikonsumsi cukup adalah asam folat. Jika kekurangan asam folat, akan mengakibatkan cacat pada bayi yang akan dilahirkan nanti. Pada artikel ini, akan dijelaskan tentang dampak kekurangan asam folat saat kehamilan. Hal ini sangat penting untuk dipahami para wanita, agar sedang hamil atau akan merencanakan kehamilan dapat mempunyai bayi yang sehat.

Apa itu asam folat?

Asam folat sebenarnya adalah salah satu unsur dari vitamin B kompleks, yaitu B9. Asam folat berfungsi untuk membentuk materi genetik di dalam sel tubuh. Selain itu, asam ini juga berfungsi untuk pembentukan sel darah merah. Hal ini sangat penting untuk mentransfer oksigen serta nutrisi ke seluruh organ tubuh, dan juga untuk pertumbuhan jaringan. Asam folat, menurut penelitian terbaru juga mempunyai manfaat kesehatan lain yaitu sebagai perlindungan terhadap penyakit yang melemahkan seperti penyakit Alzheimer, beberapa jenis kanker serta stroke, kurang asupan asam folat dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, seperti ulserasi dalam peradangan, tukak lambung dan diare kronis. Kekurangan asam folat juga mengakibatkan anemia.

Pentingnya Asam Folat Bagi Wanita Hamil

Banyaknya manfaat dalam tubuh bagi asam folat memang sangat mengagumkan. Namun, sebenarnya yang paling mementingkan asam folat adalah wanita hamil. Pada masa awal kehamilan seseorang, janin masih berkembang dalam rahim, asupan nutrisi seperti asam folat sangat dibutuhkan dalam fase ini, agar saat lahir bayi kuat dan sehat. Sebagian besar dokter telah menyarankan agar konsumsi asam folat yang cukup bagi semua wanita yang sedang hamil atau saat belum hamil, Mereka berpendapat bahwa asam folat sangat penting karena mempengaruhi pertumbuhan janin, dari mulai pembuahan. Cacat yang terjadi pada janin, biasanya terjadi pada masa awal kehamilan. Maka, wanita yang belum merasakan kehamilan pada masa awal pembuahan, mereka harus selalu cukup asam folat agar janin terhindar dari cacat, seperti cacat pada tulang belakang, yang disebut spina bifida atau cacat tabung saraf.
Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa, asupan asam folat bagi wanita hamil atau wanita belum hamil sangat penting, agar tidak mengganggu pertumbuhan janin dan tidak menimbulkan cacat yang tidak diinginkan. contoh makanan yang mengandung asam folat adalah brokoli, jeruk, pisang, kacang-kacangan, buncis, dan sebagainya.